The official blogger acount of Misdinar Paroki St. Maria Immaculata Mataram, Lombok - West Nusa Tenggara

Kamis, 04 Juli 2013

St. Tarsisius, pelindung misdinar

Santo Tarsisius
   Hai, teman - teman! Sudah lama nih tidak bertemu. Kalian tau gak, kalau misdinar punya malaikat pelindung? Kira - kira siapa yah? Gak tau kan? Kalau kalian mau tau, kami akan memberitahu kalian semua. Let's go! Cekidot!
   Santo Tarsisius, lahir di Roma pada tanggal 15 Agustus sekitar tahun 250 Masehi. Ia sangat rajin mengikuti perayaan Ekaristi dan menjadi petugas Misdinar. Setiap pagi, sebelum fajar ia sering melewati jalan - jalan dan lorong - lorong kota Roma ke tempat orang Kristiani berkumpul. Mereka berkumpul di sebuah tempat yang disebut Katakomba. Sebenarnya tempat itu adalah perkuburan yang berupa gua - gua bawah tanah yang panjang, gelap, dan ditutup oleh batu panjang. Mereka hanya berani berkumpul pada malam hari, karea pada saat itu agama Nasrani dilarang keras oleh pemerintah.
   Pada zaman kekaisaran Valerianus, orang - orang Nasrani tidak diperkenankan untuk menerima sakramen (Tubuh Kristus) dan diharuskan untuk menyembah berhala. Bila mereka tidak melaksanakannya, mereka akan ditangkap, dipenjarakan, dan dibunuh. Seperti biasa Tarsisius pergi ke Katakomba untuk mengikuti Misa Kudus. Pada saat itu, Bapa Suci (Sri Paus) ingin mempersembahkan misa sendiri. Tapi hanya sedikit yang mengikuti misa tersebut. Beberapa dari umat Kristiani banyak yang ditangkap, mengungsi dan menyelamatkan diri ke luar kota. Sri Paus mengeluh bahwa ada petugas yang melapor bahwa tawanan - tawanan Kristiani ingin sekali menyambut Tubuh Kristus sebelum dibunuh. Tetapi situasi tidak memungkin Sri Paus untuk memberikan sakramen kepada para tawanan.
    Mendengar keluhan Sri Paus, Tarsisius memberanikan diri untuk memberikan sakramen kepada tawanan - tawanan tersebut. Pada pagi - pagi benar, Tarsisius berjalan menelusuri setiap Katakomba dan menuju penjara dimana para tawanan berada, dia membawa Hosti Suci dalam kotak emas dan dikalungkan dengan tali pada lehernya serta menutupinya dengan toga yang ia pakai. Di tengah jalan ia bertemu segerombolan teman sekolahnya, mereka mengetahui bahwa ia membawa sesuatu dari orang Kristiani, mereka menghadangnya dan meminta paksa, tetapi Tarsisius menolaknya, sehingga Tarsisius dilempari batu, dipukuli, dan ditendang hingga ia kritis.
   Tak lama kemudian datanglah seorang prajurit Kristiani. Anak - anak itu pun berlarian dan meninggalkan Tarsisius yang kritis. Setelah itu ia meminta tolong kepada prajurit tersebut untuk mengantarkan sakramen kepada para tawanan. Tak lama kemudian, Tarsisius pun meninggal dunia, karena lukanya yang terlalu parah. Jenazahnya dimakamkan di Katakomba Paus San Callisto, di Jalan Apia, dekat makam para Sri Paus. Kini sisa peninggalan Tarsisius berada di Gereja San Silvestro de Capite di Roma. 
   Dari peristiwa tersebut, Gereja memilihnya menjadi pelindung akolit (proakolit), pelindung misdinar, dan pelindung penerima komuni pertama, karena telah mengorbankan dirinya demi Ekaristi Kudus. Untuk menghormatinya, sebuah kota dinamakan Saint-Tharcisius di Quebec, Kanada. Pesta perayaan martir suci ini diperingati setiap tanggal 15 Agustus. Tetapi, sejak tanggal 15 Agustus menjadi peringatan Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, pesta perayaan St. Tarsisius tidak lagi disebutkan dalam Kalender Romawi Umum. Tetapi dalam Martirologi Romawi, pesta perayaannya tetap disebutkan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar